Seminar dan Lokakarya Ibadah Kontemporer di Sinode GKJ

Diposting: Administrator
|
Kamis, 14 Juni 2018 - 18:04:54 WIB
|
Dibaca: 1633 pembaca

Dalam rangka untuk memahami konsep dasar dan merancang ibadah kontemporer yuang lebih menarik sekaligus dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat mewadahi energi, ekspresi dan kreasi kaum muda atau siapa saja yuang berjiwa muda, untuk terus tumbuh dalam kekiniaanya, maka Badan Pelaksana Sinode GKJ XXVII GKJ melalui Tim Liturgi Sinode GKJ Akan menyelenggarakan kegiatan "semiloka Ibadah kontemporer" Pada hari : Senin - Selasa, 14-15 Mei 2018.

GKJ Tanjung Priok mengutus 3 orang yaitu Ibu Sandra, Sdr. Desta dan Sdr. Dinda.

Hal yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah bahwa perjumpaan dengan Tuhan dalam ibadah gereja adalah hal mendasar bagi umat beriman. Oleh karena itu, peribadahan perlu dipersiapkan dengan sebaik-baiknya agar dapat mengobati kehausan umat akan kebutuhan spiritualnya. Ketertarikan umat dan penyelenggara ibadah, baik anggota tim ataupun komisi yang diutus gereja-gereja yang terkait dengan peribadahan, tampak dengan meningkatnyakeikutsertaan mereka dalam semiloka-semiloka tentang liturgi yang telah diselenggarakan.

Sebagaimana diketahui, melalui program kerja yang dilaksanakan oleh Tim Liturgi Sinode GKJ, telah menyelenggarakan semiloka tentang Ibadah Minggu (berdasar ‘Liturgi Lima), leksionari, ragam tata ibadah khusus, dan musik gereja. Hal ini dilakukan untuk mendampingi para pelaku liturgi dalam menyusun peribadahan di gereja lokal masing-masing.

Telah lama dan masih seringkali terdengar ungkapan, bahwa kaum muda GKJ menginginkan ibadah yang lebih ekspresif dan kreatif, yang berbeda dengan tata ibadah hari Minggu biasanya. Jika menyadari energi yang dimiliki, perkembangan usia, mental dan kebutuhan spiritualnya, ibadah yang bercorak atau berjiwa muda memang dirasa tak terhindarkan kebutuhannya. Namun, yang seringkali terjadi kemudian adalah peribadahan kaum muda GKJ ini, mengambil alih atau mengadopsi model tata ibadah dan menggunakan nyanyian-nyanyian yang akrab digunakan oleh gereja-gereja pentakostal-karismatik. Dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, hal ini sangat dimungkinkan terjadi karena belum adanya konsep-konsep dasar peribadahan yang diperkenalkan, khususnya peribadahan bagi kaummuda GKJ.

Dengan didorong oleh perhatian pada peribadahan dan kebutuhan kaum muda ini, maka akan diselenggarakan Semiloka Ibadah Kontemporer. Melalui semiloka kali ini, diharapkan pada akhir acara, peserta dapat menyusun peribadahan yang menarik sekaligus dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat mewadahi energi, ekspresi dan kreasi kaum muda atau siapa saja yang berjiwa muda, untuk terus bertumbuh dalam kekiniannya.

Komentar